Jumat, 06 Januari 2012

Bahan kuliah semester 3 tahun 2011-2012

bahan bahan kuliah semester 3 ilmu peternakan uin suska riau dapat di download di sini :

agrohistologi = http://www.4shared.com/rar/LEFZhshs/agros.html
ilmu reproduksi ternaj perah = http://www.4shared.com/rar/3G4ssE9u/perah.html
ilmu tilik dan tingkah laku ternak = http://www.4shared.com/rar/59QdYs7C/ilmu_tilik_dan_tingkah_laku_te.html

semoga bermanfaat dan kita semua dapat menjalan kan UAS dengan sebaik baiknya.



Minggu, 11 Desember 2011

penafsiran umur ternak

Pengetahuan tentang umur pada suatu peternakan sapi mempunyai arti penting, karena berhubungan dengan biaya dan waktu hewan tersebut masih bisa dipelihara. Penafsiran umur ini dapat dilihat menggunakan metode pengamatan pada pergantian dan keterasahan gigi seri, wawancara dengan pemillik ternak, recording, mengamati saat jatuhnya tali pusar, dan munculnya cincin tanduk serta melihat pertumbuhan bulu dan tingkah lakunya.

Minggu, 08 Mei 2011

ZAT ANTI NUTRISI



Tidak semua hijauan makanan ternak (HMT) atau biji cereal, dan tanaman lainya yang ada disekitar dapat diberikan untuk pakan ternak kita. Ada sebagian yang membutuhkan beberapa proses terlebih dahulu agar dapat diberikan ke ternak. Bahkan sebagian tidak boleh diberikan sama sekali karena mempunyai kandungan racun.
Beberapa senyawa bisa menjadi tidak aktif dengan berbagai proses seperti pencucian, perebusan atau pemanasan. Apabila panas digunakan untuk menginaktifkan senyawa antinutrisi perlu dipertimbangkan agar tidak merubah kualitas nutrisi bahan pakan, tetapi ada beberapa kejadian kalau digunakan panas yang ekstrim bisa juga berperan untuk membentuk senyawa toksik.
Adanya senyawa anti nutrisi dalam bahan pakan dapat menjadi pembatas dalam penggunaannya dalam ransum, karena senyawa antinutrisi ini akan menimbulkan pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan dan produksi tergantung dosis yang masuk

Rabu, 27 April 2011

Transfer Embrio

A. PENGERTIAN TRANSFER EMBRIO
Teknologi TE (transfer embrio) pada sapi merupakan generasi kedua bioteknologi reproduksi setelah inseminasi buatan (IB). Pada prinsipnya teknik TE adalah rekayasa fungsi alat reproduksi sapi betina unggul dengan hormon superovulasi sehingga diperoleh ovulasi sel telur dalam jumlah besar. Sel telur hasil superovulasi ini akan dibuahi oleh spermatozoa unggul melalui teknik IB sehingga terbentuk embrio yang unggul. Embrio yang diperoleh dari donor dikoleksi dan dievaluasi, kemudian ditransfer ke induk resipien sampai terjadi kelahiran. TE memungkinkan induk betinaunggul memproduksi anak dalam jumlah banyak tanpa harus bunting dan melahirkan. TE dapat mengoptimalkan bukan hanya potensi dari jantan saja tetapi potensi betina berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan secara optimal. Pada proses reproduksialamiah, kemampuan betina untuk bunting hanya